Minggu, 10 Februari 2008

Tentang BLOGGER

WISNU PURNAEDI, lahir di Nganjuk, 7 April 1982, putra dari Mayor (Purn) RS. Harjono, BA, dari istri keempatnya Nunuk Nursihatin. Wisnu yang anak tunggal dari Ibunya, sekaligus anak ke sebelas dari Bapaknya, sejak kecil harus menerima didikan secara Single Parent oleh Ibunya. Wisnu kecil menyelesaikan pendidikan di SDN Gondangkulon I dan SMPN I Gondang, sebuah desa kecil di wilayah Nganjuk, tempat tinggal Neneknya. Kemudian menjadi “kaum urban” di kota Nganjuk, menyelesaikan sekolahnya di SMUN I Nganjuk. Wisnu yang semula ingin kuliah Design Grafis, harus putar haluan ke jurusan Hukum di Universitas Pawyatan Daha di Kediri, semua dilakukannya karena permintaan dan sekaligus untuk menghormati Ibunya. Meskipun demikian adanya (baca : terpaksa kuliah hukum), sebenarnya seorang Wisnu ini dibesarkan dengan dekat dengan dunia Hukum, karena ibunya adalah seorang Pegawai Negeri di lingkungan Pengadilan Negeri di Nganjuk, dan Bapaknya seorang menjadi Pengacara, setelah pensiun dari TNI.
Semasa kuliah, Wisnu yang sempat ”frustasi” berkuliah di kota kecil, pernah menyampaikan pernyataan motivasi ke rekan-rekannya “kuliah di kota besar, atau berkuliah di Universitas ternama sekalipun, hanyalah gengsi saat kita ditanya “kamu kuliah dimana?”, tapi saat terjun ke dunia kerja, hanya orang-orang yang jeli menangkap peluanglah, yang akan sukses”. Wisnu yang semasa kuliah sering “menyuarakan” Penegakan Supremasi Hukum, Perlindungan HAM, Kesetaraan Gender, dan Kebebasan Beragama, Wisnu juga selalu mengajak rekan-rekannya untuk selalu berpikir obyektif dalam melihat suatu peristiwa, jangan subyektif, karena menurutnya dengan berpikir subyektif akan “menyesatkan” kita dalam bertindak kemudian, dengan berpikir obyektif kita bisa selalu berada dipihak yang paling netral dalam menilai suatu permasalahan apapun (tentu saja dengan mengkaji permasalahan dengan lebih cerdas dan lebih bijak), meskipun selalu menjadi pihak yang netral, pesannya juga “karena posisi kita ditengah (netral), maka jangan pernah berbuat yang terkesan plin-plan”.
Meskipun tidak mendapat nilai Cum Laude, Wisnu adalah lulusan terbaik seangkatannya. Dengan nilai A sempurna pada skripsi yang berjudul “Modus Operandi Kejahatan Kartu Kredit (Carding), Sebagai Kejahatan Kerah Putih, Di Internet”.
Wisnu, yang bercita-cita menjadi Advokat Profesional ini, setelah lulus pada akhir 2005, tidak langsung bekerja, karena harus merawat ibunya yang sakit. Dan kemudian ibunya meninggal pada 2 Desember 2006 lalu. Kini untuk memenuhi cita-citanya, Wisnu bergabung dengan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum-Persatuan Guru Republik Indonesia (LKBH-PGRI) di Gresik.
Perkenalan Wisnu dengan LoA, terjadi setelah ibunya meninggal dunia. Wisnu merasa butuh motivasi untuk menjalani hidup, awalnya Wisnu ingin mempelajari Hypnosis dan Hypnotherapy, yang dia tahu manfaatnya yang bisa menanggulangi trauma, depresi dan banyak lagi, karena wisnu ingin meng-self-hipnosis, supaya mampu tegar dalam menjalani hidup, setelah kematian ibunya (mungkin bisa dibayangkan, selama ini hanya hidup berdua dengan ibunya, yang harus membesarkan saya secara single parent). Dan Alhambdulillah, dengan hanya mempelajari buku yang bisa diaplikasikan tersebut, kini Wisnu malah bisa men-support teman-temannya, dengan kondisi hampir sama dengannya. Oleh karena, buku tentang Hypnosis tersebut, yang kebetulan pengarangnya juga menulis serangkaian buku tentang motivasi yang berlatar konsep LoA, karena sangat tertarik Wisnu pun mempelajarinya, dan karena saking penasarannya, Wisnu pun browsing di internet untuk lebih mengerti tentang LoA. Sejak saat itulah, Wisnu menjadi sangat dekat dengan LoA. Meskipun sempat menolak konsep LoA, kini Wisnu pun bisa mengambil manfaat dari ajaran LoA, dan ingin sekali menerapkannya dan mengajak menerapkannya ke teman-teman, bukan hanya untuk mengembangkan diri, tapi juga untuk semua bidang kehidupan. Dan saat ini dalam blog ini, Wisnu ingin mengajak mengkampanyekan Penegakan Supremasi Hukum di Indonesia dengan “cara pandang” LoA, dengan slogan “TEGAKAN SUPREMASI HUKUM INDONESIA”, dengan tema “TEGAS DALAM MENGHUKUMI”.
Dengan segala kerendahan hati, Wisnu mengajak semua kalangan, sekaligus mohon dukungannya, saran, kritik, ide dan gagasan atau apa saja. Sekaligus Wisnu mengajak menyatukan semangat, tekat, visi, misi dan juga do’a, untuk “bergotong royong” untuk tegaknya Supremasi Hukum Indonesia.
untuk itu silahkan kirimkan email anda ke : wisnupurnaedi/et/gmail/dot/com

Tidak ada komentar: